TANGERANG, KOMPAS.com – Meski penyakit kusta bisa disembuhkan, tapi penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan jika tidak obati dengan benar. Tak jarang, penderitanya menjadi sulit untuk bersosialisasi hingga mendapat pekerjaan.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, akhirnya banyak penderita kusta yang cacat menjadi pengemis atau terlantar di jalanan.
Untuk itu, ia mengatakan akan bekerjasama dengan Kementerian Sosial agar para mantan pasien kusta tersebut dapat diberdayakan.
"Kita harus pikirkan agar mereka diberdayakan kembali. Tentu kita tak ingin melihat mantan pasien kusta jadi pengemis di jalanan karena kecacatan fisik,” kata Nila di Rumah Sakit Kusta Sitanala, Tangerang, Rabu (25/2/2015).
Nila mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk memberi pelatihan atau pemberdayaan terhadap pasien kusta.
Di RS Sitanala sendiri sudah terdapat pusat rehabilitasi untuk pemberdayaan mantan penderita Kusta seperti diajarkan memasak, menanam anggrek, hingga beternak lele. Harapannya, mereka yang pernah menderita kusta dapat mandiri dan produktif.
“Harapannya para mantan pasien kusta dapat menjadi produktiflah," ujar Direktur RS Kusta Sinatala, dr Liliana Lazuardy,
Peran serta masyarakat pun diharapkan dapat mendukung penderita kusta tetap produktif. Sebab, selama ini masih ada stigma yang menyebabkan diskriminasi penderita kusta.
Padahal, kusta merupakan penyakit yang penularannya sangat sulit. Penyakit ini pun bisa sembuh total jika diobati dengan baik. Pengobatan sejak dini juga mencegah pasien kusta menjadi cacat.

Tidak ada komentar: