Editor's Vids

Ongkos Operasional Melambung, Air Asia X Limbung

KOMPAS.com - Sepanjang 2014 silam, ongkos operasional maskapai penerbangan Air Asia X melambung. Lantaran itulah, maskapai penerbangan yang berbasis di Malaysia itu limbung. 

Menurut warta laman bangkokpost.com pada Rabu (25/2/2015), selain ongkos tersebut, Air Asia X juga terbebani oleh melemahnya nilai tukar ringgit terhadap dollar AS. Lantaran itulah, catatan keuangan maskapai itu menunjukkan penurunan pendapatan setelah pajak menjadi 519,3 juta ringgit atau setara dengan 143,5 juta dollar AS.

Penurunan pendapatan itu nyaris enam kali lebih tinggi ketimbang penurunan 88,3 juta ringgit pada 2013. Waktu itu, Malaysia Air Asia ikut berafiliasi ke perusahaan.

Catatan dari perusahaan milik taipan Tony Fernades itu juga menunjukkan pendapatan perusahaan pada 2014 naik 27,3 persen menjadi 2,9 miliar ringgit dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh angka 2,3 miliar ringgit. Namun begitu, biaya operasional naik 44,8 persen pada 2014 menjadi 3,3 miliar ringit.

Melemahnya mata uang ringgit terhadap dollar AS juga menggerus keuangan Air Asia X. Soalnya, perusahaan mesti membayar ongkos lindung nilai bahan bakar dengan mata uang dollar AS. "Perusahaan kami tengah menghadapi tantangan kesulitan di industri penerbangan,"demikian pernyataan perusahaan.

Terus Melaju, IHSG Kembali Ciptakan Rekor Tertinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (25/2/2015) berhasil mempertahankan lajunya, dengan kembali merengkuh rekor tertinggi baru. 

IHSG ditutup menguat 27,79 poin (0,51 persen) pada 5.445,11. Posisi ini merupakan level penutupan tertinggi sepanjang perdagangan Bursa Efek Indonesia.

Tercatat 152 saham naik, 141 saham turun, dan 91 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 7,18 triliiun dengan volume 6,13 miliar lot saham.

Adapun saham-saham top gainers hari ini di antaranya First Media Tbk. (KBLV) melonjak 22,04 persen, Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA ) menguat 7,14 persen, Link Net Tbk (LINK) naik 6,82 persen, dan Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) bertambah 6,71 persen

Sementara saham-saham yang yang terpuruk di top losers antara lain, Trada Maritime Tbk (TRAM) melorot 22,68 persen, Buana Finance Tbk (BBLD) merosot 21,93 persen,

Mereka yang Tak Perlu Membayar "Airport Tax"

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan penyatuan airport tax dan harga tiket (PSC on tiket) akan dilakukan pada 1 Maret 2015. Namun, tak semua penumpang pesawat harus membayar airport tax.

Kasubdit Bimbingan Usaha dan Pengembangan Kemenhub Musdalifa Muslimin mengatakan, ada beberapa penumpang yang tidak perlu membayar airport tax.

"Yang tidak dikenakan PSC adalah penumpang transit dan transfer dengan 1 tiket penerbangan," ujar Musdalifa di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Lebih lanjut kata dia, ada berbagai kategori penumpang yang juga tidak perlu membayar airport tax yaitu personil operasional pesawat, bayi atau balita, tamu negara beserta rombongannya, dan penumpang pengalihan.

Sementara itu, operator bandara yaitu PT Angkasa Pura I dan II mengaku siap menjalankan kebijakan itu. Kedua perusahaan itu pun sudah sejak bulan Januari menyiapkan segala hal untuk menunjang penyatuan airport tak kedalam harga tiket itu. Sedangkan, beberapa maskapai juga sudah menyatakan siap menentramkan airport tax ke dalam harga tiket. Beberapa maskapai yang siap itu misalnya Garuda dan AirAsia.

Garuda Terbangkan Pemudik dari London ke Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengharapkan masyarakat Indonesia di Kerajaan Inggris Raya yang hendak mudik dapat mengunakan penerbangan Garuda yang sejak September lalu membuka jalur penerbangan London-Jakarta-London.

Harapan Dirut Garuda itu disampaikan usai menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama antara Garuda Indonesia dengan KBRI London dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, BNI dan Bank Mandiri serta Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia UK di KBRI London, Selasa (24/2/2015).

Penandatanganan perjanjian kerja sama itu dilakukan antara Kepala Perwakilan Garuda di London, Jubi Prasetyo dan Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb serta dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia untuk Eropa Rizal Anwar Djaafara, dan Kepala Perwakilan BNI Cabang London Nungki Indriaty, Kepala Perwakilan Bank Mandiri Helmi Imam Satriyono serta Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UK, M Faris Firmansyah.

Dubes Hamzah Thayeb mengatakan, dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama dengan maskapai penerbangan Garuda ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang ada di Inggris untuk mudik ke tanah air dengan mendapatkan potongan harga serta kemudahan lainnya.

Dikatakannya bahwa kerja sama ini juga merupakan bentuk dari dukungan masyarakat Indonesia yang ada di Inggris terhadap maskapai penerbangan nasional.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengatakan Garuda Indonesia telah menjadi perusahaan global dan akan terus melakukan ekspansi. Untuk itu Garuda Indonesia dan anak petusahaan Citilink akan menambah armadanya. Untuk pasar Eropa, selain Belanda dan Inggris, Garuda Indonesia tengah membidik pangsa Perancis dan Jerman dalam pengembangan jaringan penerbangan Garuda Indonesia.

Arif mengungkapkan warga Indonesia yang ada di luar negeri, khususnya di Inggris, merupakan pangsa pasar potensial yang akan dapat menambah pendapatan Garuda secara signifikan. Garuda Indonesia juga berkomitmen mempertahankan predikat sebagai maskapai penerbangan yang berkelas dunia dan akan konsisten memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik.

Kepala perwakilan Garuda di London, Jubi Prasetyo, mengatakan selama lima bulan beroperasi sejak diluncurkan September lalu, Garuda Indonesia berhasil merebut pangsa pasar penumpang yang akan ke Indonesia sebesar 18 persen.

Di pasar Eropa khusunya Inggris, Garuda berada di posisi dua yang menguasai 18 persen pasar, di bawah Singapore Airlines dengan 24 persen, Emirates berada di posisi tiga dengan 16 persen.

Diharapkannya warga Indonesia yang selama ini menggunakan penerbangan Singapore Airlines atau Emirates akan beralih ke Garuda, sehingga Garuda mendapatkan porsi dari yang 24 persen dan 18 persen yang selama ini dimiliki kedua penerbangan itu.

Garuda Indonesia bergabung dengan SkyTeam, aliansi global beranggotakan 20 maskapai penerbangan dunia yang menyediakan akses ke jaringan penerbangan SkyTeam ke 1.064 destinasi di 178 negara dengan lebih dari 15.700 penerbangan per hari.

Garuda membuka jalur penerbangan menuju London dari Jakarta sejak September lalu, lima kali dalam sepekan, yaitu pada Senin, Rabu, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Diharapkan di masa datang Garuda akan dapat meningkatkan frekuensi penerbangan nya ke London mulai musim panas setiap hari.

Sejumlah masyarakat Indonesia yang hadir pada acara itu menyambut hangat penandatanganan persetujuan kerja sama dengan Garuda Indonesia karena hal ini semakin meningkatkan minat untuk menggunakan penerbangan Garuda Indonesia ketika bepergian ke Tanah Air. 

Koin untuk Abbott

KOMPAS.com - Dalam kearifan Aceh, ada penyakit ”buruk siku” bagi mereka yang suka meminta kembali sesuatu yang telah diberikan.
Orang Aceh menyebutnya meupuree sungkee, ’berpuru siku’. Meski bukan golongan penyakit kronis, berpuru di siku adalah penyakit kudis yang sangat memalukan. Apalagi, tempat tumbuh kudis tepat di siku tangan. Meskipun berusaha ditutupi dengan baju panjang lengan, rasa sakitnya karena terletak tepat di siku tidak dapat disembunyikan.
Itu sebab, bagi mereka yang suka mengungkit kembali sesuatu yang telah diberikan ditabalkan sebagai orang yang ”buruk siku”. Dengan kata lain, orang yang tidak mampu menjaga kebersihan sikunya dianggap sebagai golongan orang paling jorok.
Penyakit buruk siku sedang disematkan rakyat Aceh kepada PM Australia Tony Abbott. Hal ini terkait pernyataan Abbott yang mengungkit bantuan bagi korban tsunami Aceh hanya karena dua warga Australia akan dieksekusi mati oleh Pemerintah RI. Banyak yang kecewa pada pernyataan Abbott itu. Bukan hanya pejabat dan politisi, kalangan masyarakat biasa pun turut kecewa dan sakit hati. Yang paling merasa tersakiti adalah rakyat Aceh karena syuhada tsunami Aceh diungkit-ungkit Abbott.
Abbott mengancam Indonesia dengan mengungkit kembali bantuan Australia kepada korban tsunami Aceh. Tentu saja hal ini sangat memalukan, apalagi pernyataan itu keluar dari mulut seorang pejabat negara. Andai ungkapan itu datang dari masyarakat biasa, mungkin reaksi rakyat Indonesia, terutama Aceh, tidak terlalu besar. Namun, karena seorang PM yang mengeluarkan pernyataan ”rendahan” itu, reaksi dari berbagai kalangan tidak dapat dibendung.
Reaksi di media sosial pun bermunculan dengan tagar #KoinUntukAustralia. Reaksi paling banyak berasal dari pengguna media sosial atau netizen Aceh. Hal ini cukup pula membuktikan bahwa orang Aceh masih nasionalisme Indonesia. Selain itu, pantang bagi orang Aceh mengungkit sesuatu yang telah diberikan, apalagi yang diberikan itu tidak pernah diminta sama sekali oleh rakyat Aceh.
Sebagai PM, Abbott harusnya paham posisi. Sangat tak wajar seorang pejabat negara mengeluarkan pernyataan yang melukai bangsa lain. Lagi pula, bantuan masa tsunami diberikan Pemerintah Australia bukan oleh Abbott. Abbott belum menjabat PM kala itu. Karena itu, pernyataan Abbott tak hanya melukai hati rakyat Aceh, tetapi juga bisa melukai hati rakyat Australia yang dulu ikhlas menyumbang korban tsunami Aceh.
Pembelaan Abbott terhadap warga negaranya memang patut diapresiasi. Sikapnya melobi Pemerintah RI untuk menangguhkan hukuman mati bagi warga asal Australia dapat dinilai sebagai kepedulian dan nasionalisme. Akan tetapi, ketika yang dibela terpidana narkoba, Abbott harusnya berpikir ulang. Hasil survei Morgan Poll melalui polling SMS menunjukkan lebih dari 50 persen warga Australia setuju eksekusi mati bagi penyelundup narkoba di negara lain.
Sangat tak wajar jika nyawa dua terpidana narkoba dibarter dengan ribuan korban tsunami. Lobi-lobi politik yang dilakukan Abbott masih dapat dimaklumi sebagai sebuah kepedulian terhadap warga negaranya. Tatkala ancaman—apalagi mengungkit bantuan korban tsunami—tentu ia akan berhadapan dengan jutaan rakyat Indonesia, terutama Aceh.
Koin dari Aceh
Gagasan mengumpulkan koin atau uang logam dari sejumlah orang Aceh muncul begitu saja. Sebagian ada yang tidak setuju karena mengumpulkan koin dianggap sebagai upaya mengembalikan pemberian negara luar dan itu tindakan sombong. Namun, sebagian besar orang Aceh sangat setuju dengan pengumpulan koin. Alasannya, pengumpulan koin untuk Abbott sebagai wujud protes, bukan sombong.
Indonesia memang harus menyikapi dengan bijak pernyataan Abbott yang sangat mengecewakan. Abbott jangan digeneralisasi sebagai representatif warga Australia. Abbott hanya seorang lelaki yang lahir di Inggris, kebetulan jadi PM Australia. Kemungkinan, pernyataan tersebut dikeluarkan Abbott sebagai pencitraan politik agar terpilih kembali di periode mendatang. Untuk itu, sewajarnya koin yang dimaksud bukan untuk Australia, melainkan untuk Abbott.
Ide mengumpulkan koin jangan dinilai sebagai kesombongan. Andai yang dikumpulkan emas, baru dapat dikatakan langkah yang sombong. Gagasan mengumpulkan koin sama halnya mengumpulkan uang receh. Uang receh itu untuk Abbott, bukan Australia. Hal ini sebagai wujud protes rakyat Aceh tak bisa dibarter dengan dua pengedar narkoba.
Langkah mengumpulkan koin merupakan sebuah sikap ”keacehan” untuk menunjukkan bahwa orang Aceh bukan pengemis. Tak ada satu riwayat pun yang menyebutkan Aceh pernah mengemis atau tunduk kepada bangsa luar. Aceh hanya ”takluk” kepada Jakarta, bukan kepada bangsa luar. Belanda yang pernah menjajah Aceh pun mengakui Aceh sebagai sebuah daerah yang berdaulat. Hal ini bisa dilihat pada buku HC Zentgraaff, jurnalis Belanda masa perang Aceh.
Oleh karena itu, munculnya reaksi mengumpulkan koin untuk Abbott harus disikapi sebagai kewajaran. Di satu sisi, orang Aceh tidak rela hukum Indonesia kalah pada ancaman Abbott. Di sisi lain, orang Aceh juga tak pernah terima martabatnya dilecehkan hanya karena dua pengedar narkoba.
Peribahasa yang menggambarkan sikap orang Aceh sudah jelas, ureueng Aceh hanjeut teupeh: meunyo ka teupeh bu leubeh han jipeutaba, meunyo hana teupeh pade bijeh jibi rasa (orang Aceh tidak bisa tersinggung: kalau sudah tersinggung, nasi basi pun tak rela dia bagi, kalau tidak tersinggung, benih padi rela dia beri). Artinya, reaksi #KoinUntukAustralia bukan sikap sombong, melainkan demi harga diri sekaligus ”tamparan” bagi pejabat negara bermental kerupuk.
HERMAN RN
Warga Aceh dan korban selamat tsunami; Dosen di FKIP Universitas Syiah Kuala

Rahasia Persib Tampil Perkasa di Laga Perdana AFC Cup

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Emral Bustaman, mengaku bersyukur atas keberhasilan Maung Bandung mengalahkan New Radiant dengan skor 4-1, pada pertandingan perdana penyisihan Grup H AFC Cup 2015, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (25/2/2015).

Gol kemenangan Persib diciptakan Tantan, Makan Konate, , Atep, dan Yandi Sofyan. Sementara gol sematawayang New Radiant ditorehkan oleh Asad Ali. 

"Alhamdullilah pemain dapat mengatasinya dan melaksanakan intruksi kami dengan memainkan bola-bola pendek hingga mencetak tiga gol pada babak pertama," kata Emral. 

Emral pun mengungkapkan, ia menginstruksikan pemain harus waspada karena New Radiant tampil dengan permainan terbuka. 

"Kami bilang sama pemain untuk waspada, karena mereka juga bermnain terbuka. Di babak kedua juga harus tetap waspada walaupun sudah 3-0, karena mereka punya motivasi mengejar ketertinggalan," tuturnya.

Polda Metro: Ada 6 Jaringan Begal yang Beroperasi di Jabodetabek

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembegalan yang marak terjadi beberapa waktu terakhir membuat polisi semakin gencar melakukan pengejaran terhadap pelakunya. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mengerucutkan begal menjadi enam jaringan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, diduga begal merupakan rekanan dan berkerabat dari enam daerah, yaitu Lampung, Pandeglang, Depok, Bekasi, Karawang, dan Bogor.
“Enam jaringan yang diidentifikasi itu memang beroperasi di Jakarta dan sekitarnya,” kata Martinus, Rabu (25/2/2015) di Mapolda Metro Jaya.
Keenam jaringan itu memiliki kesamaan modus dalam menjalani aksinya. Martinus menyebutkan, modus para begal sangat sadis yang disertai pembacokan dengan senjata tajam bahkan menembak dengan senjata api. Ia mengatakan, kepolisian akan terus menganalisis jaringan begal tersebut.
“Kami akan kejar, basmi hingga ke akar-akarnya,” ujar Martinus.
Ia mencontohkan, seperti pengejaran begal yang dilakukan kepolisian hingga ke Lampung. Itu, kata dia, merupakan salah satu contoh pengejaran begal hingga ke daerah asalnya. Lantaran kualitas kejahatan meningkat, maka Martinus mengatakan kualitas pengejaran terhadap pelaku juga perlu ditingkatkan.
Misalnya dengan polisi berperan sebagai calon korban untuk segera melakukan penindakan terhadap begal. Tindakan preventif seperti meningkatkan intensitas patroli dan menempatkan personel polisi di tempat-tempat rawan juga dilakukan oleh kepolisian.